Jumat, 25 Maret 2011

Peran ISBD ( blog ini ditujukan untuk memenuhi tugas ISBD dengan dosen pengampu Drs.Ana Maulana M.ag)

Kondisi masyarakat Indonesia dan pendidikan Indonesia yang sekarang dinilai mengkhawatirkan sekarang ini terus diusahakan agar mengalami perubahan kea rah yang lebih baik, jauh dari sekuler, dan tidak cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Indonesia mengadopsi juga konsep pendidikan umum (General Education) yaitu mata kuliah MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) meliputi Pendidikan Pancasila, pendidikan Agama, pendidikan Kewiraan dan kelompok MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) meliputi mata kuliah ISD, IBD, dan IAD. IBD dan ISD disatukan menjadi matakuliah ISBD. Kelompok MBB (learning to live together) dengan salah satu visinya yaitu tanggung jawab manusia terhadap SDA dan lingkungannya serta misinya yang mendukung dapat menghasilkan mahasiswa yang kompeten, menguasai kemampuan berpikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar, dan lain-lain. ISBD sebagai salah satu MBB juga memiliki visi dan misi yang sejalan dengan MBB tentunya, namun lebih menitikberatkan pada pemberian pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan.
4 landasan yang diajarkan di Perguruan Tinggi Umum sehingga MBB-ISBD perlu ada yaitu
1)    Landasan Historis (nenek moyang kita beragama, memiliki warisan budaya, peradaban tinggi, dan lain-lain)
2)   Landasan Filosofis (Bangsa Indonesia memiliki falsafah, Hidup Pancasila)
3)   Landasan Yuridis Formal (UUD ’45 pasal 30, 31, UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas)
4)   Landasan Pedagogis (Tujuan Pendidikan mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, dan lain-lain)
Yang menjadi latar belakang diajarkannya ISBD yaitu agar output yang dihasilkan memiliki kemampuan personal, akademis, dan profesional.
Dalam ISBD dipelajari tentang posisi manusia. Posisi manusia tidak hanya sebagai makhluk individu dan sosial, namun juga sebagai politik, ekonomi, budaya, psikologi (polekbudpsikol).
v  Makhluk Individu, tidak terpisahkan antara jiwa dan raga
v  Makhluk sosial, tidak mampu hidup sendiri
v  Makhluk politik, membutuhkan ornag lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain
v  Makhluk ekonomi, melakukan kegiatan ekonomi dengan memenuhi kebutuhannya yang harus sesuai dengan kemampuan.
v  Makhluk Budaya
v  Makhluk Psikologi, makhluk yang memiliki harmoni, jiwa, cinta, benci, jinak, stress, dan terkadang lupa.



















           
             




 


Sabtu, 05 Maret 2011

Keadaan Masyarakat dan Pendidikan Indonesia Masa Kini


Sudah menjadi rahasia umum mengenai kondisi masyarakat Indonesia dan kondisi pendidikan Indonesia kini yakni kondisi masyarakat yang egois, individualis, materialis, sekuler, hedonis, bobroknya akhlak, agama hanya sebagai simbol, dan lain-lain. Hal ini dipengaruhi oleh dampak negatif dari globalisasi, modernisasi, serta yang paling mendasar yaitu sekulerisasi. Begitupun kondisi pendidikan Indonesia yang dipengaruhi oleh adanya sekulerisasi dan politisasi pendidikan sehingga arah pendidikan kurang jelas, dianggap mahal, tidak merata, kurangnya kualitas dan kuantitas guru, mencetak tukang, dan lain-lain yang akhirnya terjadi over spesialisasi. Meski penting, spesialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia seorang sarjana semakin sempit. Hal ini dapat kita lihat dari perbuatan para remaja di era globalisasi  ini yakni tawuran, mengutamakan kegiatan yang nonscience, terpengaruh liberalis, food, fashion ala barat, putus asa yang sangat. Ini sangat bertolak belakang dengan remaja di masa Rasulullah yaitu remaja sebagai pembaharu, penggerak dakwah Islam. Maka salah satu kepribadian Indonesia yaitu mampu menilai ulang gagasan asing harus terealisasi dengan benar dan  back to religion khususnya agama Islam adalah obat utama memperbaiki kebobrokan yang terjadi juga perlu bekal yang tepat para agent of change misalnya mahasiswa / sarjana yang posisinya dalam masyarakat yaitu upper class harus memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik, kemampuan profesional. Selain itu dampak negatif globalisasi, modernisasi, dapat dihindari dengan tertanamnya landasan rohani, filsafat, dan histori sehingga visi Indonesia 2020 ( masyarakat madani ) dapat tercapai yaitu yang religius, demokratis, adanya kepastian hukum, egalit, penghargaan terhadap ‘ human dignity ‘, maju serta yaitu terwujudnya makhluk yang berbudaya ( homo humanus ) yaitu  yang bersifat manusiawi, berbudaya, dan halus.
 (Blog ini dibuat sebagai pemenuhan tugas matakuliah ISBD oleh dosen pengampu Drs.Ana Maulana )