Manusia sebagai makhluk hidup yang tidak terbagi (individu = in dan divided) antara jiwa dan raga. Dalam suatu kegiatan atau pekerjaan , manusia melibatkan keduanya dan merupakan kesatuan, berkepribadan yang khas, karakterisitik, watal yang berbeda antar individu.
Manusia sebagai makhluk social atau bermasyarakat yakni individu yang tidak mampu hidup sendiri, bergantung pada orang lain. Implikasinya :
- · Sadar bahwa seorang manusia tidak berdaya tanpa campur tangan orang lain
- · Sadar pentingnya ineraksi dengan orang lain
- · Penghargaan akan hak-hak orang lain
- · Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku
Manusia sebagai makhluk politik ditandai dengan penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya. Manusia mempunyai keinginaan dan akan memilih untuk merealisasikan keinginan tersebut, dengan adanya penentuanstrategi pencapaian. Manusia sebagai zoon Politicon (menurut Aristoteles) yakni binatang yang berpolitik karena berpolitik merupakan garis batas pembeda antara manusia dan hewan.
Manusia sebagai makhluk budaya yaitu mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab, mendayagunakan akalbudi untuk menciptakan kebahagiaan bagi dirinya ataupun masyarakat.
Manusia sebagi makhluk ekonomi.Hal ini ditunjukan dengan adanya kegiatan manusia dalam memenuhi aatau memuaskan kebutuha sesuia dengan kemampuanya. Dan diharapkan karena manusia ialah makhluk berbudaya maka akan linier dengan posisi makhluk ekonomi yang bermoral, dengan memilih dan menggunakan SDA untukpemenuhan kebutuhan dengan memperhatikan nilai-ilai agama dan norma social, slektif, dan peduliterhadap kelestarian lingkugan.
Manusia sebagai makhluk psikologi.kita tahu para ahli humaiora tak henti-hentinya mengkaji tentang manusia. Dari sudut pandang psikologinya manusia ialah makhluk yang memliki harmon jiwa, kadfang benci, cinta, lupa, dan sifat-sifat lainnya., memiliki bawaan universal dan unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar